Pengawas SPBU 69 Limbur Tembesi, Rivi Hamdani memberikan penjelasan perihal keributan di SPBU SPBU 69 Limbur Tembesi pada Selasa, (12/12) lalu.
Kepada awak media, Rivi menegaskan keributan yang melibatkan salah satu oknum wartawan itu tidak ada kaitannya dengan petugas SPBU yang sedang bertugas.
“Ini spontanitas dari masa, beliau (oknum wartawan red) ini mengisi minyak tidak konfirmasi ke saya minta isi full akan tetapi cuma diisikan 200 ribu oleh operator. Jadi kita pribadi lah di gratiskan,” tegas Rivi saat diwawancarai Rabu (13/12).
Dari kesaksian para pengantri dan operator kata Rivi, para pengantri minyak dibuat kesal atas kata-kata yang tak lazim dari pria yang mengaku pers sembari melakukan perekaman di hadapan para pengantri bahan bakar tersebut.
“Dari keterangan pengisi dan operator, liat dari CCTV itu dia parkir dekat mushola kemudian langsung ke depan pompa untuk ambil video atau gambar di hp beliau dan mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan,” jelasnya.
Mendengar kerusuhan yang telah terjadi di halaman SPBU, lanjut Rivi, dirinya bergegas turun dari kantor. Namun kericuhan yang sudah tak terbendung.
“Dengar ribut ini saya turun dari kantor, beliau di atas musholla sambil menelpon lapor komandan saya di keroyok para pelangsir di SPBU 69,” ujarnya.
Atas kejadian ini, revi mengaku pihaknya pun merasa dirugikan, sebab, Bahan bakar jenis Solar tersendat akibat pemblokiran dari pihak pertamina.
“Tadi malam hingga saat ini solar kami diblokir tidak di kirim,” paparnya.
Lebih lanjut, pihaknya telah memenuhi panggilan dari polres Sarolangun demi memberikan keterangan.
“Saya kemarin dari Polres cuma mengambil CCTV dan keterangan saja,” tandasnya. (met)