Sikap arogan yang dari Sekretaris Pengadilan Negeri (PN) Sarolangun menyita perhatian publik.

Semua itu terjadi saat beberapa orang awak media ingin meliput kejadian kaburnya tahanan di area PN Sarolangun, Rabu, (10/7) lalu.

Beredarnya rekaman suara pengusiran terhadap awak media dari Sekretaris PN Sarolangun itu kian menambah bukti bahwa yang bersangkutan disinyalir menghalangi tugas jurnalistik.

“Saya tidak mau berdebat, kita mau saling menghargai gak, kau informasi mu itu gak jelas bikin-bikin berita kau,” bentaknya dalam rekaman suara yang berdurasi 4:52 (empat menit lima puluh dua detik).

Perlakuan tak terpuji dari Sekretaris PN Sarolangun tersebut sontak ditanggapi oleh Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Sarolangun Warsun Arbain, ia menilai, tindakan tersebut mengangkangi kebebasan pers dalam menggali informasi di lapangan.

“Kami atas nama IWO dan kawan-kawan media di Kabupaten Sarolangun meminta sekretaris Pengadilan Negeri (PN) Sarolangun minta maaf ke ruang publik. Bagaimana kemudian ini menyangkut marwah profesi dan jelas ini pelanggaran dan mengangkangi undang-undang Pers nomor 40 tahun 1999,” kata Warsun Arbain, Kamis (11/07).