Realisasi pendapatan dan belanja Pemerintah Kabupaten Sarolangun hingga pertengahan tahun ini tergolong rendah
Hingga bulan enam ini, data Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Sarolangun mencatat realisasi belanja baru 15 persen.
Kepala BPKAD Sarolangun, Kasyadi mengatakan untuk pelaporan melalui aplikasi, pendapatan 28 persen dan realisasi belanja baru 15 persen.
“Berdasarkan aplikasi yang ada di aklap sampai hari ini pendapat 28 persen realisasi dan belanja itu masih 15 persen,” ujarnya, Jumat (9/6).
Menurutnya, laporan realisasi anggaran itu biasanya dikebut oleh Organiasi Perangkat Daerah (OPD) dipenghujung tahun.
“Karena kebanyakan anggaran itukan yang ada kegiatan-kegiatan fisik. Kalau yang rutinitas seperti bayar gaji, honor dan itu sudah jalan sebagaimana mestinya,” katanya.
“Biasanya pencairan kegiatan-kegiatan ini banyak di akhir triwulan lll dan lV. Rata-rata yang datang di akhir tahun OPD itu di atas 90 persen,” tambahnya.
Pihaknya menghimbau, melalui arahan Pj Bupati untuk proses realisasi anggaran dipercepat, terutama bagi proyek besar agar proses lelang dipercepat.
“PU saya lihat baru 8 atau 9 persen,” ungkapnya.