Bappeda Sarolangun Gelar Forum Multipihak Untuk Pengembangan Pemberdayaan SAD

Komitmen berbagai pihak sangat diperlukan dalam pengembangan pemberdayakan Suku Anak Dalam (SAD) khususnya di wilayah Sarolangun. Dimana semua pihak harus terus mendorong dan merancang agar kemandirian komunitas yang sering disebut dengan Orang Rimba ini dapat terwujud.

Hal ini dikatakan Plt Kepala Bappeda Sarolangun, Kasyadi saat membuka acara forum multipihak pengembangan pemberdayaan SAD yang dihadiri, Kadis Sosial Helmi, sekdin PUPR Zainul Arifin, perwakilan Disnakan, Dinas TPHP, Polres, Mahasiswa serta komunitas Pundi Sumatra dan SAD dari beberapa kecamatan, di Aula Kantor Bappeda, Rabu (20/11).

,” Dimana saat ini masih terdapat 114 Kepala Keluarga atau 5092 jiwa Suku Anak Dalam (SAD) yang tersebar di beberapa kecamatan. Dengan perkembangan zaman tentu SAD harus ikut berkembang dan mandiri. Untuk mewujudkan itu peran semua pihak dan kerjasama dengan PUNDI SUMATERA selaku komunitas yang bergerak untuk memandiri masyarakat sipil dan adat terpencil sangat penting,” ucap Kasyadi.

Dengan terus meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang mana didalam rencana pembangunan Kabupaten Sarolangun ada 9 prioritas utama yang menjadi sasaran, salah satunya memberikan pelatihan untuk Suku Anak Dalam (SAD) yang merupakan prioritas ketiga.

” Selain prioritas, beberapa inovasi juga terus dilakukan, seperti penanganan kemiskinan ekstrem ada 6 inovasi, seperti bedah rumah, penanganan pengangguran ada 5 inovasi, pelatihan dan MoU,” bebernya.

Saat ini Kabupaten Sarolangun sudah mengalokasikan anggaran melalui Dinas Sosial yang mana saat ini Dinsos masih melakukan pemetaan dengan harapan dapat memaksimalkan prioritas tersebut, sehingga mampu mencapai target yang sesuai dengan dokumen pembanguan daerah tahun 2003 – 2006.

Pilihan Redaksi

Berita Terbaru